Tipe Gerhana Matahari
Ada empat tipe gerhana matahari, masing-masing ditentukan oleh jumlah
matahari yang dihalangi oleh bulan. Pertama adalah gerhana matahari
total yang terjadi ketika matahari sama sekali dihalangi dari pandangan.
Namun, sinar intensif matahari yang diganti dengan gambaran gelap bulan
yang dilukiskan dengan corona matahari (plasma super panas yang
memancar keluar dari bulan). Selama gerhana matahari total terjadi,
bayangan bagian dalam yang gelap secara langsung di depan bulan
(umbra-nya) harus mencapai permukaan Bumi. Karena bulan harus berada di
dalam bayangan umbral untuk melihat gerhana matahari total, semua hanya
dapat dilihat di daerah sempit di mana gerhana tersebut sedang terjadi
di atas kepala.
Selain itu, orbit elliptical bulan mengelilingi Bumi memainkan sebuah
peranan dalam apakah gerhana matahari total akan berupa sebuah gerhana
total karena bulan dapat muncul lebih besar dari pada matahari dan
menutupinya ketika bulan lebih dekat dengan Bumi (dekat perigee-nya).
Tipe lain gerhana matahari adalah sebuah gerhana annular (photo).
Ini terjadi ketika matahari dan bulan secara tepat dalam garis tetapi
bulan muncul lebih kecil dari pada matahari. Selama gerhana annular,
matahari muncul sebagai cincin terang mengitari bulan. Seperti gerhana
total, orbit elliptical bulan memainkan sebuah peranan dalam apakah
sebuah gerhana akan berupa annular. Ketika bulan tersebut berada pada
titik paling jauh dari Bumi (apogee-nya), bulan nampak lebih kecil dari
pada matahari, dan karena itu dapat menyebabkan sebuah gerhana annular.
Ke tiga dan paling umum dari gerhana matahari adalah gerhana sebagian (In English).
Ini terjadi ketika matahari dan bulan sama sekali tidak di-aligned dan
matahari hanya sebagian terhalang. Tidak seperti gerhana matahari total
dan annular, gerhana ini dapat kelihatan porsi besar Bumi karena semua
disebabkan oleh bayangan penumbral bulan (yaitu - bayangan bagian luar
faint yang meluas keluar dari bayangan umbral). Gerhana matahari ini
umum bukan hanya karena dapat dilihat dari sejumlah tempat di globe,
tetapi juga karena semua dapaat terjadi bahkan ketika bayangan umbral
tidak pernah mencapai permukaan Bumi.
Tipe terakhir gerhana matahari adalah gerhana hybrid. Gerhana ini adalah
kombinasi gerhana total dan annular yang terjadi ketika gerhana total
berubah ke gerhana annular atau sebaliknya sepanjang bagian yang
berbeda-beda dari alur gerhana.
Frekuensi Gerhana Matahari dan Ramalan
Each year, Earthexperiences an average of 2.4 solar eclipses. The actual number can
range from two to five, although, it is rare to have five. The last time
five solar eclipses occurred was in 1935 and the next will not be until
2206. Total eclipses are the rarest and there is only one every one to
two years. Solar eclipses are easy for scientists to predict because the
moon’s phases and its position within its orbit are easily observable
and track able for the future. Using modern technology, agencies such as
the United States’ NASA have been able to track and predict the type
and exact date of solar eclipses for well into the future. NASA for
example has been able to track and predict solar eclipses for the five
thousand period between 2000 B.C.E and 3000 C.E. During that time, it
estimates that Earth will experience 11,898 solar eclipses.
Viewing Solar Eclipses
Because solar eclipses are easily trackable and predicted for well into the future, it is also easy for the
public to view them. However, like viewing the sun normally, viewing it
during solar eclipses can cause severe eye damage or even blindness.
Therefore precautions such as wearing special eclipse glasses and other
eye protection or items that filter the sun’s intensity should be used.
To learn more about solar eclipses, visit NASA’s Solar Eclipse Page and the Exploratorium’s Total Solar Eclipse website.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar